7 Hari Sebelum 17 Tahun adalah serial terbaru yang menceritakan kisah para remaja SMA yang berjuang untuk menyelesaikan segudang permasalahan, salah satunya terkait dengan kasus perundungan. Serial terbaru yang bisa kamu saksikan langsung di aplikasi layanan streaming STRO ini bahkan terdapat adegan perkelahian antara Tissa Biani dan Lyodra Ginting. STRO adalah Media /Platform OTT/ Video On Demand (VOD) yang berbasis SUBSCRIBE/LANGGANAN (SVOD) yang merupakan ORIGINAL dari Indonesia. STRO berada di bawah STROWORLD Holding Company yang sudah sejak tahun 2009. Cukup berlangganan 10 ribu anda bisa langsung menikmati serial 7 hari sebelum 17 tahun dan film keren yang ada di STRO. Jika anak- anak menonton serial di STRO didampingi orang tua
Pengalaman Berkelahi di Scene 7 Hari Sebelum 17 Tahun
Pada serial 7 Hari Sebelum 17 Tahun, para pemain yang membintangi serial tersebut menyatakan bahwa mereka mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan pernah terlupa. Dari sekian scene yang ada, tampaknya adegan perkelahian dari karakter yang diperankan oleh Tissa Biani dan Lyodra Ginting akan menjadi pengalaman terbaik.
Pasalnya aktris cantik satu ini tidak pernah mendapatkan adegan perkelahian sepanjang karirnya. Beruntungnya dirinya mendapatkan bantuan dari para tim serta sutradara untuk keberhasilan adegan yang menegangkan tersebut. Bahkan dirinya mengaku telah mendapatkan dukungan dari Lyodra selaku lawan mainnya.
Sinopsis Serial 7 Hari Sebelum 17 Tahun
7 Hari Sebelum 17 Tahun tampaknya wajib menjadi tontonan favorit. Tidak hanya sajikan permasalahan hidup yang kerap membayangi mereka, namun juga dibubuhi kisah percintaan khas remaja. Sorotan utamanya tentang kasus perundungan yang relate dengan kehidupan remaja di tanah air. Alhasil banyak pesan tersirat dan tersurat yang disampaikan di dalam filmnya.
Sejak episode pertama di putar, para penonton disajikan bagaimana remaja yang duduk di bangku SMA harus berusaha agar bisa diterima dalam lingkungan pertemanannya. Tentu saja aksi tersebut tidak selalu berbuah manis, karena kadangkala mereka harus mendapatkan perlakuan kurang mengenakkan termasuk perundungan.
Sayangnya tidak semua anak remaja berhasil menyelesaikan masalah tersebut. Sebab ada beberapa diantaranya yang justru kehilangan kepercayaan diri, merasakan gejala depresi, hingga keinginan untuk mengakhiri hidup karena kondisi psikologisnya mulai terganggu. Jalan ceritanya yang relate dengan kehidupan, tim produksi melakukan kerjasama dengan Biometric Indonesia. Biometric Indonesia selaku lembaga yang menyediakan layanan konsultasi psikologi, siap menjadi wadah bagi para korban yang membutuhkan perlindungan dan mengembalikan kesehatan mentalnya. Bahkan Anda juga bisa menjadi salah satu orang yang melaporkan kasus perundingan, agar kejadian yang sama tidak terjadi kembali.